Rabu, 17 September 2014







ALBUM WAWA

Posted by Unknown  |  No comments







21.30 Share:





PERSIRAH MATNANG BASKET BALL

Posted by Unknown  |  No comments






20.35 Share:
hay nama saya syahwalia putri. saya sering di panggil wawa. sekarang tengah menjalani study di SMA NEGERI 1 INDRALAYA UTARA. saya kelahrarn indralaya 3 februari 1999. saya sedang duduk di kelas sebelas ilmu-ilmu sosial 2. saya anak dari  bapak (alm) syarifudin dan ibu tazkiah S.IP. saya anak kelima dari enam bersaudara.keluarga kami hanya memiliki dua orang anak perempuan yaitu saya dan kakak saya. abang  pertama saya namanya chanigia sedang kuliah di bandung, kakak perempuan ku namanya berta feni adalah seorang anggota polisi wanita yang sekarang dinas di sekayu, abang yang ketiga juga seorang polisi yang sedang dinas di kalimantan yang bernama bambang yulianto S.IK. abang yang ke empat ini seorang pramukawan bernama ahmad zuhri dia sangat mencintai pramuka sampai-sampai berkemah di papua yaps benar raimuna nasional. dan yang terakhir adik kecil kami yang tengah duduk di bangku SD.

Posted by Unknown  |  No comments

hay nama saya syahwalia putri. saya sering di panggil wawa. sekarang tengah menjalani study di SMA NEGERI 1 INDRALAYA UTARA. saya kelahrarn indralaya 3 februari 1999. saya sedang duduk di kelas sebelas ilmu-ilmu sosial 2. saya anak dari  bapak (alm) syarifudin dan ibu tazkiah S.IP. saya anak kelima dari enam bersaudara.keluarga kami hanya memiliki dua orang anak perempuan yaitu saya dan kakak saya. abang  pertama saya namanya chanigia sedang kuliah di bandung, kakak perempuan ku namanya berta feni adalah seorang anggota polisi wanita yang sekarang dinas di sekayu, abang yang ketiga juga seorang polisi yang sedang dinas di kalimantan yang bernama bambang yulianto S.IK. abang yang ke empat ini seorang pramukawan bernama ahmad zuhri dia sangat mencintai pramuka sampai-sampai berkemah di papua yaps benar raimuna nasional. dan yang terakhir adik kecil kami yang tengah duduk di bangku SD.

01.08 Share:
Eksistensi Sejarah Pembentukan Kabupaten OGAN ILIRKeberadaan Ogan Ilir sebagai suatu kesatuan wilayah tersendiri telah ada sejak masa sebelum kemerdekaan, yaitu dalam status wilayah Afdeling Ogan Ilir yang kemudian berbubah menjadi Onder Afdeling Ogan Ilir dengan ibukotanya Tanjung Raja.  
Pada kemerdekaan, bersama-sama dengan onder-afdeling Komering Ilir, marga-marga dalam wilayah ini  digabungkan dan bernaung dalam satu kabupaten yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pada waktu itu wilayah Ogan Ilir berstatus sebagai wilayah Kewedanaan dengan ibukota tetap berada di Tanjung Raja, meliputi marga-marga dalam onder-afdeling Ogan Ilir setelah dikurangi marga yang digabung ke Kabupaten  Muara Enim.
Gagasan pembentukan Kabupaten Ogan Ilir dan perhatian khususnya sudah  muncul sejak lama. antara lain dapat dicatat dari generasi muda yang belajar di Kota Jogjakarta pada tahun 1958. Dari Kota Jogjakarta generasi muda Ogan Ilir membentuk organisasi Ogan Ilir yang disingkat IPOI (Ikatan Pelajar Ogan Ilir) dengan ketua Dr. H. Ahmad Asof dari Tanjung Raja dan sebagai sekretaris Dr. H. Hasan Zaini dari Desa Kerinjing, serta bendahara Bapak Prof. Dr. Ki. Amri Yahya dari Desa Sukaraja. Pada masa itu mereka masih merupakan generasi muda yang berstatus pelajar dan mahasiswa.  Gerakan yang dilakukan oleh generasi muda itu adalah fokus pada upaya memindahkan ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir dari Kota Kayu Agung ke Kota Tanjung Raja.
Pada penghujung dasa-warsa 1960-an muncul pula di Kota Palembang suatu organisasi Badan Musyawarah Pembangunan Ogan Ilir (BAMUPOI). Organisasi ini secara resmi berdiri pada tanggal 19 Januari 1969. Dua tahun kemudian tepatnya pada tanggal 3 Oktober 1971, organisasi BAMUPOI berubah nama menjadi Badan Musyawarah  Keluarga Ogan Ilir disingkat BAMUKOI, dengan Ketua pertama BAMUKOI H. M. Zen Umar alias Tjuing dari Kecamatan Tanjung Batu, sebagai Sekretaris BAMUKOI adalah Drs. H. Abdullah Yahya dari Kecamatan Tanjung Indralaya, dan sebagai Bendahara adalah Tadjudin Hakiki dari Kecamatan Muara Kuang. Langkah perjuangan BAMUKOI antara lain menghimpun putera-puteri asal Wilayah Ogan Ilir (6 kecamatan) yang berada di Kota Palembang menjadi keluarga besar Ogan Ilir, memperjuangkan daerah Ogan Ilir menjadi kabupaten tersendiri, membantu Pemerintah dalam segala bidang pembangunan di Wilayah Ogan Ilir.
Pada tahun 1972 dilakukan gerakan lebih terarah oleh beberapa tokoh masyarakat Ogan Ilir untuk upaya pemekaran Kabupaten Ogan Ilir.  Mereka adalah Letkol M. Nur Teguh dari Sukaraja, Letkol Syarnubi Insi dari Kerinjing, Ambon Alim dari Talang Balai, Muhsin Ishak dari Tanjung Raja, H.M. Yusuf Yahya dari Sungai Pinang, H. Dimyati Anwar dari Seribandung, H. Djakfar Siddik dari Muara Kuang, H. Bakri Pasirah dari Rantau Alai, A. Rifai Pasirah dari Tambangan Rambang, serta beberapa tokoh yang bertempat tinggal di Kota Palembang antara lain : Basyaruddin Icon asal Talang Aur, H. Zainal Arifin asal Sungai Pinang, H. Nawawi Zahir asal Lubuk Keliat, Hatiyar asal Tanjung Sejaro.  Mereka menghadap Bupati Ogan Komering Ilir yang pada waktu itu dijabat oleh H.A. Latief Rais, dengan mengajukan permohonan agar Kabupaten OKI dibagi dua yaitu Ogan Ilir menjadi kabupaten tersendiri yang wilayahnya berasal dari marga-marga bekas kewedanaan Tanjung Raja.  Akan tetapi perjuangan ini belum membuahkan hasil. Salah satu alasannya adalah menurut Basyaruddin Icon (salah seorang tokohnya) adalah menurut Gubernur Sumatera Selatan pada waktu itu yang dijabat oleh H. Asnawi Mangku Alam bahwa pemekaran terlalu riskan bagi usaha persatuan dan kesatuan nasional pasca desintegrasi akibat mala petaka gerakan 30 September 1965 PKI. Basyaruddin Icon pada waktu itu bersamaan memperjuangkan pemekaran Marga Pagegan Ilir Suku I yang  berhasil dimekarkan menjadi Pegagan Ilir Suku I (PIS I) dan Pegagan Ilir Suku II (PIS II) yang beribukota di Dusun/Desa Talang Aur.


SEJARAH SINGKAT OGAN ILIR-INDRALAYA

Posted by Unknown  |  No comments

Eksistensi Sejarah Pembentukan Kabupaten OGAN ILIRKeberadaan Ogan Ilir sebagai suatu kesatuan wilayah tersendiri telah ada sejak masa sebelum kemerdekaan, yaitu dalam status wilayah Afdeling Ogan Ilir yang kemudian berbubah menjadi Onder Afdeling Ogan Ilir dengan ibukotanya Tanjung Raja.  
Pada kemerdekaan, bersama-sama dengan onder-afdeling Komering Ilir, marga-marga dalam wilayah ini  digabungkan dan bernaung dalam satu kabupaten yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pada waktu itu wilayah Ogan Ilir berstatus sebagai wilayah Kewedanaan dengan ibukota tetap berada di Tanjung Raja, meliputi marga-marga dalam onder-afdeling Ogan Ilir setelah dikurangi marga yang digabung ke Kabupaten  Muara Enim.
Gagasan pembentukan Kabupaten Ogan Ilir dan perhatian khususnya sudah  muncul sejak lama. antara lain dapat dicatat dari generasi muda yang belajar di Kota Jogjakarta pada tahun 1958. Dari Kota Jogjakarta generasi muda Ogan Ilir membentuk organisasi Ogan Ilir yang disingkat IPOI (Ikatan Pelajar Ogan Ilir) dengan ketua Dr. H. Ahmad Asof dari Tanjung Raja dan sebagai sekretaris Dr. H. Hasan Zaini dari Desa Kerinjing, serta bendahara Bapak Prof. Dr. Ki. Amri Yahya dari Desa Sukaraja. Pada masa itu mereka masih merupakan generasi muda yang berstatus pelajar dan mahasiswa.  Gerakan yang dilakukan oleh generasi muda itu adalah fokus pada upaya memindahkan ibukota Kabupaten Ogan Komering Ilir dari Kota Kayu Agung ke Kota Tanjung Raja.
Pada penghujung dasa-warsa 1960-an muncul pula di Kota Palembang suatu organisasi Badan Musyawarah Pembangunan Ogan Ilir (BAMUPOI). Organisasi ini secara resmi berdiri pada tanggal 19 Januari 1969. Dua tahun kemudian tepatnya pada tanggal 3 Oktober 1971, organisasi BAMUPOI berubah nama menjadi Badan Musyawarah  Keluarga Ogan Ilir disingkat BAMUKOI, dengan Ketua pertama BAMUKOI H. M. Zen Umar alias Tjuing dari Kecamatan Tanjung Batu, sebagai Sekretaris BAMUKOI adalah Drs. H. Abdullah Yahya dari Kecamatan Tanjung Indralaya, dan sebagai Bendahara adalah Tadjudin Hakiki dari Kecamatan Muara Kuang. Langkah perjuangan BAMUKOI antara lain menghimpun putera-puteri asal Wilayah Ogan Ilir (6 kecamatan) yang berada di Kota Palembang menjadi keluarga besar Ogan Ilir, memperjuangkan daerah Ogan Ilir menjadi kabupaten tersendiri, membantu Pemerintah dalam segala bidang pembangunan di Wilayah Ogan Ilir.
Pada tahun 1972 dilakukan gerakan lebih terarah oleh beberapa tokoh masyarakat Ogan Ilir untuk upaya pemekaran Kabupaten Ogan Ilir.  Mereka adalah Letkol M. Nur Teguh dari Sukaraja, Letkol Syarnubi Insi dari Kerinjing, Ambon Alim dari Talang Balai, Muhsin Ishak dari Tanjung Raja, H.M. Yusuf Yahya dari Sungai Pinang, H. Dimyati Anwar dari Seribandung, H. Djakfar Siddik dari Muara Kuang, H. Bakri Pasirah dari Rantau Alai, A. Rifai Pasirah dari Tambangan Rambang, serta beberapa tokoh yang bertempat tinggal di Kota Palembang antara lain : Basyaruddin Icon asal Talang Aur, H. Zainal Arifin asal Sungai Pinang, H. Nawawi Zahir asal Lubuk Keliat, Hatiyar asal Tanjung Sejaro.  Mereka menghadap Bupati Ogan Komering Ilir yang pada waktu itu dijabat oleh H.A. Latief Rais, dengan mengajukan permohonan agar Kabupaten OKI dibagi dua yaitu Ogan Ilir menjadi kabupaten tersendiri yang wilayahnya berasal dari marga-marga bekas kewedanaan Tanjung Raja.  Akan tetapi perjuangan ini belum membuahkan hasil. Salah satu alasannya adalah menurut Basyaruddin Icon (salah seorang tokohnya) adalah menurut Gubernur Sumatera Selatan pada waktu itu yang dijabat oleh H. Asnawi Mangku Alam bahwa pemekaran terlalu riskan bagi usaha persatuan dan kesatuan nasional pasca desintegrasi akibat mala petaka gerakan 30 September 1965 PKI. Basyaruddin Icon pada waktu itu bersamaan memperjuangkan pemekaran Marga Pagegan Ilir Suku I yang  berhasil dimekarkan menjadi Pegagan Ilir Suku I (PIS I) dan Pegagan Ilir Suku II (PIS II) yang beribukota di Dusun/Desa Talang Aur.


00.48 Share:

Rabu, 03 September 2014


SEJARAH SINGKAT
SMA NEGERI 1 INDRALAYA UTARA tergolong mudah  dengan prestasi dan kinerja yang cukup membanggakan. Berdiri sejak tahun 2005 melalui SK Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Ogan Ilir, No : 800/1197/SM/D.Diknas Kab.Oi/2005 ditetapkan sebagai SMA Negeri 2 Unggulan Indralaya.  dan ditetapkan berdasarkan SK Bupati Ogan Ilir 2006, dengan nomor  SK : 145/kep/D.Diknas.Oi/2006,   di latar belakangi harapan  Pemerintah kabupaten Ogan ilir untuk menciptakan sekolah setingkat SMA yang menjadi kebanggaan warga Ogan ilir. Seiring dengan pemekaran wilayah di kabupaten Ogan Ilir tahun 2008 ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan ilir menjadi SMA Negeri 1 Indralaya Utara.

    Melalui berbagai prestasi yang dicapai baik tingkat kabupaten, Provinsi, serta Nasional, baik bidang akademik maupun non akademik, salah satunya di bidang Lingkungan hidup, maka pada tahun 2008 SMA Negeri 1 indralaya utara ditetapkan menjadi sekolah model Adiwiyata, tidak hanya itu pada tahun 2009, Departemen Agama Kantor Daerah Kabupaten Ogan Ilir menetapkan SMA Negeri 1 Indralaya Utara Sebagai Sekolah Model Pendidikan Agama Islam, dan pada tahun yang sama PKK Kabupaten Ogan ilir, yang langsung ditetapkan Ibu Bupati Ogan ilir yang merupakan Ketua PKK Kab. Ogan Ilir menetapkan sebagai sekolah percontohan Penerapan Kesetaraan Gender.
Kepercayaan berlanjut hingga tahun 2010 Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional menetapkan SMA Negeri 1 Indralaya Utara sebagai Sekolah Kriteria mandiri. Dari hasil penilaian penerapan Sekolah Model, dengan berbagai kriteria Penilaian SMAN 1 Indralaya utara mampu menduduki peringkat 22 dari 132 Sekolah Model se – Indonesia. Untuk itu SMA ini ditunjuk sebagai salah satu Pusat Sumber Belajar (PSB) di Indonesia. Maka pada tahun 2012 SMA Negeri 1 Indralaya utara ditetapkan sebagai sekolah berbasis Keunggulan Lokal  dan implementasi pembelajaran berbasis ICT di bawah  binaan Direktorat pembinaan SMA DIRJEN Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

      Dengan binaan langsung dari Direktorat jendral Kementrian Pendidikan dan kebudayaan , diasuh oleh tenaga pendidik yang handal serta peralatan yang memadai, SMA Negeri 1 Indralaya utara siap menjadi ujung tombak dalam  mendidik  putra-putri bangsa untuk menjadi yang terbaik. 

SMAN 1 INDRALAYA UTARA

Posted by Unknown  |  1 comment


SEJARAH SINGKAT
SMA NEGERI 1 INDRALAYA UTARA tergolong mudah  dengan prestasi dan kinerja yang cukup membanggakan. Berdiri sejak tahun 2005 melalui SK Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Ogan Ilir, No : 800/1197/SM/D.Diknas Kab.Oi/2005 ditetapkan sebagai SMA Negeri 2 Unggulan Indralaya.  dan ditetapkan berdasarkan SK Bupati Ogan Ilir 2006, dengan nomor  SK : 145/kep/D.Diknas.Oi/2006,   di latar belakangi harapan  Pemerintah kabupaten Ogan ilir untuk menciptakan sekolah setingkat SMA yang menjadi kebanggaan warga Ogan ilir. Seiring dengan pemekaran wilayah di kabupaten Ogan Ilir tahun 2008 ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan ilir menjadi SMA Negeri 1 Indralaya Utara.

    Melalui berbagai prestasi yang dicapai baik tingkat kabupaten, Provinsi, serta Nasional, baik bidang akademik maupun non akademik, salah satunya di bidang Lingkungan hidup, maka pada tahun 2008 SMA Negeri 1 indralaya utara ditetapkan menjadi sekolah model Adiwiyata, tidak hanya itu pada tahun 2009, Departemen Agama Kantor Daerah Kabupaten Ogan Ilir menetapkan SMA Negeri 1 Indralaya Utara Sebagai Sekolah Model Pendidikan Agama Islam, dan pada tahun yang sama PKK Kabupaten Ogan ilir, yang langsung ditetapkan Ibu Bupati Ogan ilir yang merupakan Ketua PKK Kab. Ogan Ilir menetapkan sebagai sekolah percontohan Penerapan Kesetaraan Gender.
Kepercayaan berlanjut hingga tahun 2010 Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional menetapkan SMA Negeri 1 Indralaya Utara sebagai Sekolah Kriteria mandiri. Dari hasil penilaian penerapan Sekolah Model, dengan berbagai kriteria Penilaian SMAN 1 Indralaya utara mampu menduduki peringkat 22 dari 132 Sekolah Model se – Indonesia. Untuk itu SMA ini ditunjuk sebagai salah satu Pusat Sumber Belajar (PSB) di Indonesia. Maka pada tahun 2012 SMA Negeri 1 Indralaya utara ditetapkan sebagai sekolah berbasis Keunggulan Lokal  dan implementasi pembelajaran berbasis ICT di bawah  binaan Direktorat pembinaan SMA DIRJEN Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

      Dengan binaan langsung dari Direktorat jendral Kementrian Pendidikan dan kebudayaan , diasuh oleh tenaga pendidik yang handal serta peralatan yang memadai, SMA Negeri 1 Indralaya utara siap menjadi ujung tombak dalam  mendidik  putra-putri bangsa untuk menjadi yang terbaik. 

20.19 Share:
Get updates in your email box
Complete the form below, and we'll send you the best coupons.

Deliver via FeedBurner
Proudly Powered by Blogger.
back to top